Skip to main content

Surat untuk Teman

Teman, aku masih tak mengerti
apa yang terjadi pada kita.
Dulu.. Kita sering bercanda, kau hibur aku dengan lucunya kata, hingga aku merasa seakan-akan akulah orang paling bahagia di dunia. Tapi sayang.. Itu semua tak lagi rasanya ada.

Teman, tak lagikah kau ingat?
Dulu.. Kita selalu bersama
Kau hibur aku dengan canda dan tawa
Kau bagi aku dengan air mata duka
Tapi sekarang, kemana itu semua?

Usah air mata duka
Usah canda dan tawa
Sekedar sapapun
Tak lagi terdengar nada

Teman, untuk kesekian kalinya
Aku tetap tak mengerti apa yang sedang terjadi kini

Kumohon.. 
Jangan membuat risau diri
Jangan buat gelisah hati
Jangan membuatku bingung
Jangan buat aku tersiksa karena sikap

Sekarang.. 
Hanya satu yang terlintas di benakku
Satu pertanyaan yang mungkin tak bisa kau jawab untukku
:"Adakah gerangan sesuatu yang kau sembunyikan dariku? "

19-20 Februari 2011

Comments

Popular posts from this blog

Kita Bagai Merkurius dan Pluto

Tak ada sedikitpun niat untuk mencari perbedaan, namun perbedaan kita memang sangat jauh.  Tidak hanya seperti langit dan bumi yang meskipun berbeda, tapi tidak begitu jauh karena masih dalam satu planet. Kita bahkan bagai Merkurius dan Pluto. Kau begitu dekat dengan matahari, kau begitu terang, hangat dan selalu mendapat sinarnya. Sementara aku begitu gelap, dingin dan terasing. Aku bahkan sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah planet, karena jarak yang sangat jauh dari Matahari, terasing, terkucil, dan tidak lagi berjalan dalam orbit mengelilingi Matahari. Kau pasti tahu bukan, Merkurius dan Bumi saja kerap saling menyombongkan diri mereka. Merkurius mengatakan bahwa dia adalah planet yang paling terang dan hangat, meski hangat adalah istilah yang ia ciptakan sendiri. Sementara Bumi, tentu saja ia membanggakan kehidupan makhluk yang ada di dalamnya. Dan... Kau lihat sendiri bukan? Merkurius dan Bumi saja yang berjarak cukup dekat karena hanya dibatasi sebuah planet, tidak bis...

Tujuh Tahunku

Setelah bekerja selama 7 tahun pada akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri di Bulan Desember ini. Perjalanan yang cukup panjang dari Oktober 2016 sampai Desember 2023. Pahit manis dan suka duka sudah banyak dilalui selama perjalanan tujuh tahun ini. Apakah merasa menyesal? Tidak, sama sekali tidak. Karena memang sudah lama punya keinginan untuk berhenti. Dari awal mengajukan surat ke personalia juga sudah merasa yakin kalau nantinya tidak akan menyesal. Bahkan beberapa tahun silam ketika masih jadi tim pembina sudah pernah juga terbesit keinginan untuk berhenti. Tapi masih bertahan karena beberapa kondisi.  Surat resign nya sebenarnya pertama kali dibuat secara utuh pada minggu awal bulan September 2023, karena memang pada waktu itu ada kejadian yang sangat "menyentil" sehingga keinginan lama untuk berhenti yang sudah terpendam itu seolah meronta-ronta karena merasa sangat tidak tahan dengan kejadian itu. Tapi entah kenapa masih bisa bertahan karena merasa ini masih haru...