Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

I'm Just His Bastard (Jake Omega) Part II

"Jake, where are you boy? Come here I wanna talk." Suara uncle Xander menggema di rumah bertingkat peninggalan grandpa, aku langsung keluar dari kamar dan melihat uncle Xander berdiri sambil berjalan mondar-mandir diruang tamu. "There you are, come here" dia kemudian duduk di sofa dengan kaki kanan menyilang diatas lulut kirinya, sementara tangan kanannya memegang rokok berukuran besar yang dia hisap. *** To be continued ....

What do you gonna do?

What do you gonna do with your life? Ini adalah pertanyaan yang teramat sering muncul di pikiran. Setiap orang pasti punya cita-cita atau sesuatu yang mereka anggap tujuan hidup. Well, I used to have it too. But I'm not so sure right now. Setiap orang pasti pernah berpikir ingin jadi apa nantinya, ingin bekerja dimana, dan banyak pikiran-pikiran lainnya. Tapi tidak semua orang bisa mencapainya. Ada banyak hal dan faktor yang menjadi penyebabnya. Dan setiap orang mungkin memilki penyebab yang berbeda. I just wanna say that every efforts we did, it's results might not be the same as we imagined it or as we want it to be. Damn!

Sunyi

Hari ini... Kesunyian itu kembali lagi Entah sampai kapan Kesunyian itu akan terus menghampiriku Aku benci... Aku benci dengan kesunyian ini Entah apa yang ia inginkan dariku Apa salahku padanya Ia selalu membuatku kesepian Seakan-akan aku tidak diinginkan di dunia ini Kau tahu... Andai kau juga makhluk yang berwujud sepertiku Maka aku akan membunuhmu Wahai kesunyian Tapi... Terkadang aku juga benci pada keramaian Dan terkadang aku lebih suka pada kesunyian Ada apa denganku?

My Hope and My Gratitude

Setelah melalui drama demi drama, Alhamdulillah operasinya selesai dan berjalan dengan lancar. Harapan saya sekarang adalah semoga masa pemulihannya bisa dilalui dengan aman, dan cepat sehat seperti sedia kala. Terima kasih untuk teman - teman yang sudah datang dan menyempatkan diri serta waktunya untuk berkunjung. Buat Bapak sama Mak yang selalu ada menemani di sini, yang kemarin ngantar dan menemani disaat menjelang operasi. Buat kakak - kakak dan adik - adik yang selalu memberi semangat, dan buat semua yang sudah datang dan memberikan do'a nya.  .... لاشفاء إلا شفائك ... إغفرلى يا رب ...

Do'a ku

Hari-hari berlalu begitu cepat Usiaku juga kian bertambah Tapi... Bagaimana dengan amalku? Tuhan... Berikan hidayah-Mu padaku Aku ingin disetiap tarikan  nafasku Aku selalu mengingat-Mu Aku ingin disetiap denyut nadiku Ada Engkau bersamaku Aku ingin disetiap detak jantungku Ada Engkau disampingku Tuhan... Ampuni dosa-dosaku Beri aku kekuatan agar aku selalu mematuhi-Mu Beri aku pemahaman betapa Engkau mengasihiku Jangan biarkan aku tersesat dan keluar dari jalan-Mu Tuhan... Aku merindukan-Mu Ampuni segala kesalahanku Dan bimbing aku agar selalu berada dijalan-Mu Aamiin...

Federico García Lorca

Apa  yang kurasakan? Seperti Lorca, apa aku juga mengetahui kapan ajalku menjemput? Kurasakan ada beberapa bagian dari tubuhku yang terasa begitu sakit. Apa aku akan mati? Lalu kemana akhir perjalananku nanti, menuju kebahagiaan hakiki bersama Ilahi Rabby, atau merasakan penderitaan abadi, yang takkan ada henti.... 26 Januari 2010

When You Don't Even Know

Baca dialog pada gambarnya dulu ya, baru lanjut ke bawah. Sudah?? Ok. Sekarang kita masuk ke pembahasan.. Barangkali saya termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang  sering merasa seperti itu. Adakalanya dimana kita merasa sedih, lesu, lemas, tidak bersemangat dalam banyak hal, feeling numb, galau, dan lain-lain. Tapi ketika orang lain mencoba membantu dengan bertanya, "Hey, kamu kenapa? Ada masalah atau ada yang salah?". Justru disitu terkadang saya merasa sedih (eaaak). I mean, what we're supposed to answer to that question above, when we don't even know what the actual hell is wrong with us? With ourselves? Saya yakin sebenarnya kita tahu dan paham betul apa yang salah dan apa yang tidak sesuai sehingga kita bersikap seperti itu. Tapi bagaimana menjelaskan dan mengutarakan hal itu kepada orang lain lah yang membuat kita tambah bingung. Karena, bukan hanya satu hal tapi ada banyak hal yang bisa menyebabkan itu terjadi. Dan ketika orang lain be...

I'm Jealous (Jake Omega) Part I

16 tahun yang lalu Saat itu sore hari, tepat seminggu setelah kepergian grandpa, keluargaku sedang bercengkerama di teras depan rumah. Sementara aku, seperti biasa aku mengasingkan diri di sudut teras sambil memegang buku bacaanku.  Kemudian Uncle Jhon muncul dari dalam rumah dan berjalan kearahku, dia lalu memegang kedua pundakku dan berkata "I'm jealous, Jake. I really am." "With whom, uncle Jhon? And why?" tanyaku penuh rasa ingin tahu. "You're just too young to understand that, my boy." Dia menghela nafas, kemudian mengacak-acak rambutku dengan tangan besarnya, seraya tersenyum lembut. Tak pernah sekalipun aku menyangka bahwa itu adalah percakapan terakhirku dengan uncle Jhon. Setelah itu dia menghilang dan aku tak pernah lagi mendengar kabar darinya sejak saat itu. Namun secara perlahan, rahasia demi rahasia kelam yang selama ini ditutupi di rumah keluarga angkatku mulai terbuka. Hal yang selama ini tidak pernah ku bayangkan. *** To be ...

Tanya ku

"Akankah datang kepadaku sebuah keajaiban?" tanyaku, namun tak pernah ada jawaban. Aku hanya termangu, tertegun dan terpaku, semakin tak mengerti. Ketidakpastian itu membungkamku, membuatku semakin lelah, letih dan tersiksa. "Akankah semua ini berakhir?" tanyaku. Aku hanya bisa berharap dibalik ketidakmengertianku. Aku lelah dan sakit. Seperti terpukul di semua sisi, tapi di satu tempat, di dadaku... tepatnya di hatiku, aku bahkan merasa jauh lebih sakit. Ingin rasanya aku mengobati rasa sakit itu, namun tak pernah bisa.. Kepalaku... Juga merasakan hal yang sama -lelah dan sakit- karena harus memikirkan sesuatu yang tak ingin kupikirkan, dan tak pernah bisa terpecahkan. Seperti kaset kusut, otakku berputar-putar tak karuan, menyisakan rasa sakit akibat beratnya beban. Dan aku disini, hanya bisa berharap dan berharap. "Akankah datang kepadaku sebuah keajaiban?" tanyaku. Namun lagi-lagi tak pernah ada jawaban. _I'll never know 11 September 2011...

Belenggu

Aku terbelenggu oleh suatu ikatan Yang tak pernah ku tahu Kapan datangnya... Kapan mulainya.. Dan kapan berakhirnya Tuhan... Tolong aku! Lepaskan aku dari ikatan ini Sungguh... Aku tak tahan.. Apa arti ikatan ini? 

Kasmaran

Matamu berkedip begitu indah Membuat darahku berdesir tak karuan Senyummu sungguh menawan hati Laksana air di padang tandus Menyiram tubuhku dengan syahdu Indahnya namamu Memaksaku tuk selalu mengingatnya Aku ingin jadi milikmu menemanimu, memelukmu mendekapmu Sampai akhir hayatku.. 10 Juni 2010

Metafor ku

Kulihat lagi.. dahan yang dihembus oleh angin itu bergoyang, dan daunpun beterbangan Ku tatap lagi.. perahu yang terombang ambing itu Seakan menari diatas ombak bahari Aku bingung... Aku pusing dengan apa yang terjadi semua seolah menari dibalik pelupuk mata ini Hingga akhirnya kusadari... Akulah daun itu... yang diterbangkan oleh angin kehidupan dan akulah perahu itu...  yang terombang-ambing oleh gelombang kenyataan yang tak pernah tahu, akhir dari suatu tujuan karena aku... hanyalah korban yang disalahkan 23-24 Maret 2011

Tragedi Burung Unta

Terkadang, sering terpikirkan olehku tentang sebuah kisah yang telah terpatri dalam jiwaku yang takkan mungkin terhapus dari memori otakku Kisah tentang seekor burung unta yang bodoh dan menyedihkan yang dipenuhi dengan angan-angan tinggi yang takkan mungkin jadi kenyataan Dia ingin terbang!  tapi sayang, dia tak pernah bisa melakukannya Meski ia punya sayap namun, sayap itu seperti tak berguna baginya Burung yang bodoh! bahkan ketika dalam bahaya ia hanya berpikir untuk menyembunyikan kepalanya tapi sayang... tubuhnya yang besar tetap bisa dilihat oleh musuh Lalu apa gunanya sayap?  Kalau punya, tapi tak bisa dipakai terbang Namun, ia tetap bersyukur karena sayap itu ia dikelompokkan kedalam jenis burung Ia cukup bangga!  Meski ia tak seperti burung lainnya Yang bisa dengan bebas Terbang kemana mereka suka

Kita Bagai Merkurius dan Pluto

Tak ada sedikitpun niat untuk mencari perbedaan, namun perbedaan kita memang sangat jauh.  Tidak hanya seperti langit dan bumi yang meskipun berbeda, tapi tidak begitu jauh karena masih dalam satu planet. Kita bahkan bagai Merkurius dan Pluto. Kau begitu dekat dengan matahari, kau begitu terang, hangat dan selalu mendapat sinarnya. Sementara aku begitu gelap, dingin dan terasing. Aku bahkan sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah planet, karena jarak yang sangat jauh dari Matahari, terasing, terkucil, dan tidak lagi berjalan dalam orbit mengelilingi Matahari. Kau pasti tahu bukan, Merkurius dan Bumi saja kerap saling menyombongkan diri mereka. Merkurius mengatakan bahwa dia adalah planet yang paling terang dan hangat, meski hangat adalah istilah yang ia ciptakan sendiri. Sementara Bumi, tentu saja ia membanggakan kehidupan makhluk yang ada di dalamnya. Dan... Kau lihat sendiri bukan? Merkurius dan Bumi saja yang berjarak cukup dekat karena hanya dibatasi sebuah planet, tidak bis...

Sebuah Catatan

Hari ini kurasakan, embun yang selama ini bergelayut di hatiku telah terjatuh. Entah karena memang sudah tak bisa lagi kutahan atau memang sudah seharusnya terjatuh. Dan yang kurasakan, entah...lah Entah lega ataupun tersiksa, aku juga tak tahu apa yang harus kulakukan. Apa aku harus menangis atau sebaliknya. Aku bahkan sudah lupa, kapan terakhir kalinya aku menangis... Apa aku sudah terlalu sering menangis, hingga kupikir... Bahwa air mataku pun telah kering.

Surat untuk Teman

Teman, aku masih tak mengerti apa yang terjadi pada kita. Dulu.. Kita sering bercanda, kau hibur aku dengan lucunya kata, hingga aku merasa seakan-akan akulah orang paling bahagia di dunia. Tapi sayang.. Itu semua tak lagi rasanya ada. Teman, tak lagikah kau ingat? Dulu.. Kita selalu bersama Kau hibur aku dengan canda dan tawa Kau bagi aku dengan air mata duka Tapi sekarang, kemana itu semua? Usah air mata duka Usah canda dan tawa Sekedar sapapun Tak lagi terdengar nada Teman, untuk kesekian kalinya Aku tetap tak mengerti a pa yang sedang terjadi kini Kumohon..  Jangan membuat risau diri Jangan buat gelisah hati Jangan membuatku bingung Jangan buat aku tersiksa karena sikap Sekarang..  Hanya satu yang terlintas di benakku Satu pertanyaan yang mungkin tak bisa kau jawab untukku :"Adakah gerangan sesuatu yang kau sembunyikan dariku? " 19-20 Februari 2011

Tragedi Rasa

Ingin rasanya kuberlari Jauh, di tempat yang tak terhampiri Berteman dengan sunyi Berkawan dengan sepi Ingin rasanya kuberlari Jauh, di tempat yang tak terhampiri Mengintropeksi diri Bertafakur melawan gejolak hati Ingin rasanya kuberlari Jauh, di tempat yang tak terhampiri Dan berkata pada hati :"Buanglah, buanglah rasa ini!" Rasa yang harusnya tak ada Dan tak boleh pernah ada Aku hanya bisa menangis Marah, dan bertanya pada diri Siapakah yang menciptakan pepatah ini? : "Cinta Itu Buta." 18 Juni 2010

Perang Jiwa

Akal masih mampu meredam rasa Jiwa masih mampu menahan gejolak sukma Tapi hati.. Hati tak mampu menutupi rasa Hati tak ingin memberontak raga Hati tak suka mencabik lara Hati tak sudi menderai sukma Tapi kenapa..? Hanya hati yang menanggung serpihan rasa Hanya hati yang menerima sobekan luka Hati tak pernah berdusta pada jiwa Hati selalu apa adanya pada lara Namun kenapa hanya hati yang tersiksa Mungkinkah karena hanya hati yang bisa membangkitkan rasa... Rasa yang seharusnya tak ada Dan tak boleh pernah ada.. 16 Juni 2010

Lelah

Lelah daku berharap Namun tak kunjung ada kepastian Lelah daku bertanya Namun tak kunjung ada jawaban Terkadang.. Sempat aku berpikir Untuk apa aku menangis Bukankah semua tak akan berubah Meski air mata berganti menjadi darah Aku hanya lelah Menjalani ketidakpastian ini dan lelah Dalam ketidakmengertianku 12 September 2011

Gejolak Hati

Tak perlu lagi ku bertanya,  karena aku sudah tak memerlukan jawabannya. Aku mengerti, memang sudah seharusnya seperti ini. Tak ada pertanyaan yang pasti dan tak akan ada jawaban yang berarti. Buat apa mencari arti jika tak berguna bagi diri. Usah ku ratapi jika hanya menimbulkan rasa benci. Ku ingin menyudahi ini. Pergi, lari dan menyendiri. Mengarungi samudra hati, menyelami selaksa diri. Hingga akhirnya kuputuskan, untuk bunuh diri.... 22 Maret 2011

Hujan

Hanya hujan yang terasa Menyapu bumi yang basah sunyi Lindap oleh air mata duka : sampai kapankah ini akan terus terjadi? Hanya hujan yang terasa dingin, kelam takut Hujan paksa buka lembaran lama Kisah hitam, kelam Benci Hujan,  Jangan tambah kepedihanku!  27 Februari 2011